Taman Wisata Ujung Kulon, Kebanggan Indonesia yang perlu kita tahu !

Taman Wisata Ujung Kulon merupakan tempat wisata yang menjadi surganya flora & fauna. Taman Wisata Ujung Kulon bukan hanya incaran traveling para wisatawan domestik, tapi juga sangat digemari wisatawan asing. Tiap tahun mereka berbondong-bondong ke Taman Wisata Ujung Kulon ini.



Sejarah Taman Ujung Kulon


Taman Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Botani Jerman, F. Junghun pada Tahun 1846, kala tengah berburu tumbuhan tropis. Pada masa itu kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon telah mulai dikenal oleh para ilmuwan. Bahkan perjalanan ke Ujung Kulon ini sempat masuk dalam jurnal ilimiah sekian thn kemudian.
Tidak banyak informasi perihal Ujung Kulon hingga meletusnya gunung krakatau pada th. 1883. Tapi kedahsyatan letusan Krakatau itu menyebabkan tsunami setinggi +- 15 m yang menghancurkan tidak hanya perkampungan penduduk, tetapi juga satwa liar dan vegetasi yang ada di Ujung Kulon.
Meskipun letusan Krakatau telah menyapu bersih kawasan Ujung Kulon, akan tetapi sekitar 1 tahun lantas diketahui bahwa ekosistem-vegetasi dan satwaliar di Ujung Kulon sudah tumbuh baik dengan cepatnya.


Lokasi Taman Nasional ujung Kulon 


Kawasan Taman nasional Ujung Kulon secara administrative terdapat di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Prov Banten.
Secara geografis Taman Nasional Ujung Kulon berlokasi pada 102º02’32” – 105º37’37” BT dan 06º30’43” – 06º52’17” LS.




Luas Taman Nasional ujung Kulon


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1992 tanggal 26-Feb-1992 perihal Perubahan Fungsi Cagar Alam Prgunungan Honje,Cagar Pulau Peucang,  Cagar Alam Pulau Panaitan, dan Cagar alam Ujung Kulon luasnya78.619 Ha, & Penunjukan perairan laut di sekitarnya luasnya 44.337 Ha yang terdapat di Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang, Propinsi Dati I Jawa Barat jadi Taman Nasional bersama dengan nama Taman Nasional Ujung Kulon maka luas kawasan Taman Nasional Ujung Kulon totalnya adalah 122.956 Ha.

Flora Taman Nasional Ujung Kulon


Flora di Taman Nasional Ujung Kulon membentuk bermacam formasi hutan, dimana formasi hutan ini dicirikan terdapatnya dominasi oleh jenis/spesies tertentu. Ditinjau berasal dari jenis hutan, flora di kawasan ini terdiri dari kawasan hutan pantai, hutan mangrove , hutan hujan tropis dataran tinggi, hutan hujan tropis dataran rendah dan padang rumput.

Formasi hutan yang memadai lengkap ini mengandung keragaman plasma nutfah serta spesies tumbuhan berkasiat dan langka yang teramat banyak. Beberapa jenis tumbuhan diketahui langka dan di pulau jawa hanya bisa ditemui di Taman Nasional Ujung Kulon diantaranya : Batryohora geniculata, Cleidion spiciflorum, Heritiera percoriacea, & Knema globularia.

Banyak pula bermacam jenis tumbuhan yang telah dimanfaatkan penduduk baik untuk kayu pertukangan, obat­-obatan, tanaman hias maupun bahan pangan.
Jenis-jenis tumbuhan yangbermanfaat diantaranya : bayur (Pterospemum javanicum) dan bermacam rotan (Calamus sp.) sebagai bahan pertukangan; kayu gaharu (Aquilaria malaccensis), cempaka (Michelia campaca) dan jambe (Areca catechu) sebagai bahan ramuan obat; Bunga Anggrek (Dendrobium sp.) digunakan untuk tanaman hias; salak(Salacca edulis) & tangkil (Gnetum gnemon) sebagai bahan pangan.


Fauna Taman Nasional Ujung Kulon


Taman Nasional Ujung Kulon miliki banyak variasi satwa liar baik berbentuk endemik maupun binatang langka perlu untuk dilindungi. Secara lazim kawasan ini masih mampu menampung perkembangbiakan bermacam populasi satwa liar. Beberapa jenis satwa endemik yang perlu  dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon adalah Owa Jawa , Surili, Badak Jawa & Anjing hutan.

Ekosistem Taman Nasional ujung Kulon


Di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon terdiri 3 jenis ekosistem yaitu:

  1. Ekosistem Dataran/Teresterial terdiri dari bagian hutan hujan tropika dataran tinggi dan rendah yang terkandung di Gunung Honje, Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.
  2. Ekosistem Perairan Laut terdiri dari kawasan terumbu karang  & padang lamun di wilayah perairan Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Handeuleum, Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.
  3. Ekosistem Pesisir Pantai terbagi antara kawasan hutan pantai dan hutan mangrove yang ada di selama pesisir pantai dan area hutan mangrove di Bagian Timur Laut Semenanjung Ujung Kulon.
Ketiga ekosistem diatas memiliki hubungan saling ketergantungan & membentuk dinamika sistem ekologi yang sangat komplek di dalam kawasan ini.

Gimana, sudahkan anda menikmati indahnya Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi salah satu ikon Indonesia ini ?

Artikel Terkait